Mengenal Sejarah Garam Kasar Dari Zaman Kuno

Garam kasar sudah tidak asing lagi bagi kita. Jenisnya pun beragam. Ada garam kasar, himalaya, halus, meja dan jenis lainnya. Garam dari zaman kuno, diperkirakan awalnya zaman neolitikum. Tapi rasa asin pada makanan sudah lama dilakukan manusia seribu abad sebelum pada zaman neolitikum tersebut. Sebelum manusia menemukan cara memproduksi garam, memberikan rasa asin pada makanannya dengan menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera hilang saat selesai dimasak atau dibakar.

Garam juga merupakan komoditas yang sangat berharga.

Tak salah kiranya kemudian di Tiongkok pernah dikenakan pajak atas garam. Pajak tersebut seiring dengan berjalannya waktu beralih menjadi pajak atas perdagangan garam. Saking berharganya garam dapat dilihat pada zaman Romawi, pembayaran gaji diberikan dalam bentuk garam.

Untuk saat ini garam masih dianggap sebagai komoditi yang berharga hanya saja penggunaannya bukan sebagai pembayaran namun lebih kepada bumbu dapur. Dimana tiap tersaji sebuah makanan pastinya ada peran langsung dari garam ini. Tak ayal bahwa kebutuhan akan garam hampir tiap hari tiada habisnya.

Seperti produk sembako lainnya gula pasir, minyak goreng, bumbu – bumbu lain dan sebagainya. Tanpa produk – produk tersebut sebuah makanan tidak akan mendapatkan rasa nikmat. Maka ini lah salah satu hal yang perlu dipertimbangkan para pelaku usaha yang sekiranya bisa mengolah garam untuk kebutuhan masyarakat.

Penggunaan mesin pengemas garam kasar bagi pelaku usaha

Paling yang menjadi pertimbangan untuk saat ini adalah cara atau proses pengemasan dari produk garam tersebut. Karena pengemasan atau kemasan yang dihasilkan tidaklah dalam bentuk kemasan yang besar. Namun hanya kemasan dalam ukuran – ukuran kecil. Misalnya saja ukuran 50 gram, 100 gram, 250 gram dst.

Karena pada dasarnya ukuran – ukuran tersebut sudah cukup bagi para konsumen masyarakat untuk kebutuhan hariannya. Cara pengemasan saat ini bisa menggunakan alat canggih yang dimana tidak perlu lagi memakan waktu lama dan membutuhkan banyak pekerja. Dengan begitu kapasitas dari produk dipasaran dapat dengan mudah terpenuhi.

Aneka Mesin merupakan salah satu produsen mesin pengemas tersebut yang dimana sanggup menghadirkan mesin pengemas garam dengan spesifikasi material stainless agar membuat mesin tidak korosif. Dengan begitu mesin dapat terjaga kurun waktu yang cukup lama.

Selain dari itu pastinya dari segi kemudahan penggunaan, mereka memberikan pelatihan cara pakai mesin dan tetap mendampingi saat pelaku usaha garam mengalami kesulitan dalam penggunaan mesin packing garam tersebut.

Garam telah digunakan sebagai pengawet makanan alami.

Selain untuk bumbu makanan, produk garam juga untuk mengawetkan ikan dan daging sehingga tahan lama dalam penyimpanannya. Proses pengasinan yang melibatkan penambahan garam dalam bahan makanan, untuk mengeringkan mikroba melalui osmosis. Menghambat pertumbuhan bakteri (biasanya Clostridium botulinum) dan dengan demikian mencegah pembusukan makanan.

Selain memberikan sebuah perisai dari mikroba, garam juga melindungi makanan dari ragi dan jamur. Telah diamati bahwa daging disembuhkan bertahan lebih lama dari pada yang segar.

Dalam buku Cambridge World History of Food, Kenneth F. Kiple dan Kriemhild Conee Ornelas menuliskan bahwa pada masa awal produksi garam yang sekarang kita kenal, yaitu Natrium Klorida (NaCl) dilakukan dengan beberapa metode seperti dengan menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari, mendidihkan air yang mengandung garam sehingga terbentuk lapisan garam sampai ke penambangan garam yang sudah membatu karena proses alam di sumber – sumber air garam.

Tinggalkan komentar